Kamis, 27 Januari 2011

::BUNDA..AKU INGIN MANDI SAMA BUNDA..::

Dewi adalah sahabat saya, ia adalah seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not to be the best?,'' begitu ucapan yang kerap kali terdengar dari mulutnya, mengutip ucapan seorang mantan presiden Amerika.



Ketika Kampus, mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht-Belanda, Dewi termasuk salah satunya.



Setelah menyelesaikan kuliahnya, Dewi mendapat pendamping hidup yang ''selevel''; sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi. tak lama berselang lahirlah Bayu, buah cinta mereka, anak pertamanya tersebut lahir ketika Dewi diangkat manjadi staf diplomat, bertepatan dengan suaminya meraih PhD. Maka lengkaplah sudah kebahagiaan mereka.



Ketika Bayu, berusia 6 bulan, kesibukan Dewi semakin menggila. Bak seekor burung garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Sebagai seorang sahabat setulusnya saya pernah bertanya padanya, "Tidakkah si Bayu masih terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal oleh ibundanya ?" Dengan sigap Dewi menjawab, "Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya dengan sempurna". "Everything is OK !, Don’t worry Everything is under control kok !" begitulah selalu ucapannya, penuh percaya diri.



Ucapannya itu memang betul-betul ia buktikan. Perawatan anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter termahal. Dewi tinggal mengontrol jadwal Bayu lewat telepon. Pada akhirnya Bayu tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas mandiri dan mudah mengerti.



Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang betapa hebatnya ibu-bapaknya. Tentang gelar Phd. dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang berlimpah. "Contohlah ayah-bundamu Bayu, kalau Bayu besar nanti jadilah seperti Bunda". Begitu selalu nenek Bayu, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.



Ketika Bayu berusia 5 tahun, neneknya menyampaikan kepada Dewi kalau Bayu minta seorang adik untuk bisa menjadi teman bermainnya dirumah apa bila ia merasa kesepian.



Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Dewi dan suaminya kembali meminta pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Bayu. Lagi-lagi bocah kecil inipun mau ''memahami'' orangtuanya.



Dengan Bangga Dewi mengatakan bahwa kamu memang anak hebat, buktinya, kata Dewi, kamu tak lagi merengek minta adik. Bayu, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek dan sangat mandiri. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Dewi pada saya , Bayu selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Dewi sering memanggilnya malaikat kecilku. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, namun Bayu tetap tumbuh dengan penuh cinta dari orang tuanya. Diam-diam, saya jadi sangat iri pada keluarga ini.



Suatu hari, menjelang Dewi berangkat ke kantor, entah mengapa Bayu menolak dimandikan oleh baby sitternya. Bayu ingin pagi ini dimandikan oleh Bundanya," Bunda aku ingin mandi sama bunda...please...please bunda", pinta Bayu dengan mengiba-iba penuh harap.



Karuan saja Dewi, yang detik demi detik waktunya sangat diperhitungkan merasa gusar dengan permintaan anaknya. Ia dengan tegas menolak permintaan Bayu, sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Bayu agar mau mandi dengan baby sitternya. Lagi-lagi, Bayu dengan penuh pengertian mau menurutinya, meski wajahnya cemberut.



Peristiwa ini terus berulang sampai hampir sepekan. "Bunda, mandikan aku !" Ayo dong bunda mandikan aku sekali ini saja...?" kian lama suara Bayu semakin penuh tekanan. Tapi toh, Dewi dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Bayu sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Bayu bisa ditinggal juga dan mandi bersama Mbanya.



Sampai suatu sore, Dewi dikejutkan oleh telpon dari sang baby sitter, "Bu, hari ini Bayu panas tinggi dan kejang-kejang. Sekarang sedang di periksa di Ruang Emergency".



Dewi, ketika diberi tahu soal Bayu, sedang meresmikan kantor barunya di Medan. Setelah tiba di Jakarta, Dewi langsung ngebut ke UGD. Tapi sayang... terlambat sudah...Tuhan sudah punya rencana lain. Bayu, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh Tuhannya.. Terlihat Dewi mengalami shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah untuk memandikan putranya, setelah bebarapa hari lalu Bayu mulai menuntut ia untuk memandikannya, Dewi pernah berjanji pada anaknya untuk suatu saat memandikannya sendiri jika ia tidak sedang ada urusan yang sangat penting. Dan siang itu, janji Dewi akhirnya terpenuhi juga, meskipun setelah tubuh si kecil terbujur kaku.



Ditengah para tetangga yang sedang melayat, terdengar suara Dewi dengan nada yang bergetar berkata "Ini Bunda Nak...., Hari ini Bunda mandikan Bayu ya...sayang....! akhirnya Bunda penuhi juga janji Bunda ya Nak.." . Lalu segera saja satu demi satu orang-orang yang melayat dan berada di dekatnya tersebut berusaha untuk menyingkir dari sampingnya, sambil tak kuasa untuk menahan tangis mereka.



Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, para pengiring jenazah masih berdiri mematung di sisi pusara sang Malaikat Kecil. . Berkali-kali Dewi, sahabatku yang tegar itu, berkata kepada rekan-rekan disekitanya, "Inikan sudah takdir, ya kan..!" Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya di panggil, ya dia pergi juga, iya kan?". Saya yang saat itu tepat berada di sampingnya diam saja. Seolah-olah Dewi tak merasa berduka dengan kepergian anaknya dan sepertinya ia juga tidak perlu hiburan dari orang lain.



Sementara di sebelah kanannya, Suaminya berdiri mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pucat pasi dengan bibir bergetar tak kuasa menahan air mata yang mulai meleleh membasahi pipinya.



Sambil menatap pusara anaknya, terdengar lagi suara Dewi berujar, "Inilah konsekuensi sebuah pilihan!" lanjut Dewi, tetap mencoba untuk tegar dan kuat.



Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja yang menusuk hidung hingga ke tulang sumsum. Tak lama setelah itu tanpa di duga-duga tiba-tiba saja Dewi jatuh berlutut, lalu membantingkan dirinya ke tanah tepat diatas pusara anaknya sambil berteriak-teriak histeris. "Bayu maafkan Bunda ya sayaang..!!, ampuni bundamu ya nak...? serunya berulang-ulang sambil membenturkan kepalanya ketanah, dan segera terdengar tangis yang meledak-ledak dengan penuh berurai air mata membanjiri tanah pusara putra tercintanya yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.



Sepanjang persahabatan kami, rasanya baru kali ini saya menyaksikan Dewi menangis dengan histeris seperti ini.



Lalu terdengar lagi Dewi berteriak-teriak histeris "Bangunlah Bayu sayaaangku....Bangun Bayu cintaku, ayo bangun nak.....?!?" pintanya berulang-ulang, "Bunda mau mandikan kamu sayang.... Tolong Beri kesempatan Bunda sekali saja Nak.... Sekali ini saja, Bayu.. anakku...?" Dewi merintih mengiba-iba sambil kembali membenturkan kepalanya berkali-kali ke tanah lalu ia peluki dan ciumi pusara anaknya bak orang yang sudah hilang ingatan. Air matanya mengalir semakin deras membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Bayu.



Senja semakin senyap, aroma bunga kamboja semakin tercium kuat manusuk hidung membuat seluruh bulu kuduk kami berdiri menyaksikan peristiwa yang menyayat hati ini...tapi apa hendak di kata, nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tak berguna. Bayu tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya dimandikan oleh orang tuanya karena mereka merasa bahwa banyak hal yang jauh lebih penting dari pada hanya sekedar memandikan seorang anak.



Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua yang sering merasa hebat dan penting dengan segala kesibukannya



#sumber:kiriman seorang sahabat

Rabu, 19 Januari 2011

KALAKAY GUPAY

Wilujeng angkat, deudeuh

Teu kedah ngumbar tibelat
Da ci soca moal saat-saat
Teu kedah ngumbar kawaas
Da ngangres mo laas-laas

Wilujeng angkat, deudeuh

Urang luaskeun ku ikhlas
Di jajapkeun ku sewu mamanis
Tanpa kecap pileuleuyan
Tanpa citangis marengan

Wilujeng angkat, deudeuh

Kantenan kalakay gupay
Nu ngebat lebah pengkolan
Heas-heas nurih ati, sakedapan
Ngalongkewang diri leungiteun puntangan
Hambar diri ilang tungkusan harepan
Sirna ilang mamanisna

Kantenan kecap papisah
Karaos mungkaskeun asih
Kantos nyeuit nurih ati, sungkan pisah
Uplek ngobrol sajajalan bari ngagugulung kangen
Wanci sareupna maju ka kulonkeun
Sora alon ngaharewos pileuleuyan

Wilujeng angkat, deudeuh

Mugia bagja marengan
Metik ati nu jadi panutan
Bari sabar ku papasten
Urang geus jadi nu lian

Wilujeng angkat, deudeuh

(Diambil dari sebuah lagu sunda karya NANO.S)

Senin, 10 Januari 2011

KEPADA ALAM JIWAKU BERMALAM..

ALAM



Bila angin kehilangan desirnya daun-daun kering takkan mau meluruhkan tubuhnya
Bila langit kehilangan kebiruannya burung-burung takkan mau mengepakkan sayapnya
Bila sungai kehilangan kejernihannya ikan-ikan takkan mau mengibaskan ekornya
Bila bulan kehilangan sinarnya malam-malam akan gelap tanpa cahaya
Bila hutan kehilangan pohon-pohon hewan-hewan kehilangan tempat tinggalnya
Bila bukit kehilangan kehijauannya sungai-sungai akan kering selamanya
Bila petani kehilangan sawah ladangnya kanak-kanak akan menitikkan air mata
Bila manusia kehilang kemanusiaannya alam semesta akan tertimpa bencana dan bertanya angin kering "Perlukah memanusiakan manusia?".



RINDU



Rinduku terpahat dalam batu suaraku mengalir bersama air bertebaran menjadi bunga-bunga keabadian.
Aku patrikan diriku pada alam cinta, tembang, lara, berlagu di pucuk cemara angin semilir padamkan gelora.
Aku tak, kaupun tak, kita tak paham bagaimana laut dengan cintanya mematrikan diri pada tebing terjal.
Aku ingin belah sepitat kala bulan bersemi tapi kemana kan kupautkan rindu ketika air tak lagi bergemericik jernih.


Kepada alam jiwaku bermalam
tembang cinta burung yang luka
hendak kemana burung yang luka istirahatlah dulu saja dalam sangkar sementara hingga kering luka yang kau derita
hendak kemana burung yang luka tinggal disini saja kita bisa bersama bermain tralala di luar tak ada lagi yang bisa kau mangsa sawah telah di tanami gedung-gedung raksasa hutan rimba sudah langka di angkasa pun hanya ada mega dan bianglala tak usah mengembara nanti kembali terluka!



POHON DAN LAUT



Dipepohonan burung-burung belajar berbicara dengan lidah kecilnya, tapi aku tak mengerti, dilaut ikan-ikan belajar terbang dengan sayap yang keperak-perakan, tapi aku tak mengerti. karena aku hanyalah hutan kecil yang tak tahu kenapa ditanam dialam untuk dimusnahkan.

Di pepohonan aku tahu, burung-burung mencuba berbicara dengan lidah kecilnya, yang menyimpan beribu rahsia. tapi akankah aku mengert iapa yang Keluhkannya?

Di laut aku tahu ikan-ikan terbang dengan sayap yang keperak-perakan, kian kemari tak tentu arah. tapi akankah aku mengerti apa yang di resahkannya?

kerana aku sendiri hanyalah seekor katak kecil yang tak lagi bisa berlindung diantara akar-akar yang dulu perkasa sekarang hilang tak berbekas..



Biarkan malam ini mencumbuku

KEKAYAAN,KESUKSESAN DAN CINTA

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.



Wanita itu berkata, " Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, " Apakah suamimu sudah pulang ? " Wanita itu menjawab, " Belum, dia sedang keluar. " Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali ", kata pria itu.



Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, " Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini. Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam ".



" Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama ", kata pria itu hampir bersamaan. " Lho, kenapa ?" tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria itu berkata, " Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, " Sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu ?"



Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminyapun merasa heran. " Ohho ... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, " Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen kebun kita."



Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. " Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam ? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. " Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita."



Wanita itu kembali keluar, dan bertanya kepada 3 pria itu. " Siapa diantara Anda yang bernama Cinta ? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini." Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho .. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan " Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga ?"



Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. " Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemanapun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta."



" Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."**

Minggu, 09 Januari 2011

Makin Banyak Wanita Inggris Menjadi Muslim

London (ANTARA) - Lebih dari 100.000 wanita Inggris kulit putih yang berusia rata-rata 27 tahun memilih menjadi Muslim, angka tersebut dua kali lipat dalam 10 tahun dengan rata-rata usia 27 tahun karena mereka muak dengan konsumerisme dan imoralitas.

Koran terkemuka Inggris Daily dalam laporannya minggu ini yang ditulis Jack Doyle menyebutkan terjadi gelombang pada wanita kulit putih muda mengadopsi agama Islam, tahun lalu tercatat sekitar 5.200 orang di Inggris memilih Islam diantaranya adik ipar mantan PM Inggris Tony Blair.

Tahun lalu Lauren Booth, saudara ipar mantan Perdana Menteri Tony Blair, menarik perhatian luas ketika ia mengumumkan bahwa ia telah masuk Islam.

Pengamat masalah Islam di Inggris, Hakimul Ikhwan, S.Sos., MA kepada koresponden Antara London, Senin menyebutkan fenomena bertambahnya jumlah Muslim di Inggris, terutama White British ke Islam tidak bisa dilepaskan dari tingginya intensitas dan masifnya publikasi mengenai Islam.

Menurut dosen di Universitas Gajah Mada yang sedang mengambil Phd di Essex University, mengatakan jumlah masyarakat Muslim sejak beberapa dekade terakhir dan semakin meningkat signifikan dalam satu dekade terakhir.

Hakimul Ikhwan mengatakan menarik untuk melihat alasan sebagian wanita yang convert adalah karena Islam "membebaskan" mereka dari konsumerisme dan immoralitas dengan penggunaan burqah, jilbab, kerudung dan busana muslimah sejenisnya.

Lagi-lagi berbasis spirit demokrasi dan individualitas, wanita berbusana muslimah banyak ditemui di berbagai kota di Inggris. Para immigran bisa dengan bebas berbusana muslimah.

Kondisi ini menyajikan "cermin" bagi wanita Inggris menjawab problem konsumerisme dan kebiasaan pesta di kalangan muda Inggris, ujar sarjana sosiologi UGM Yogjakarta.

Justru diminati

Hakimul mengungkapkan muncul pertanyaan, mengapa Islam yang cenderung tampil dengan wajah negatif (radikal destruktif) justru diminati atau menarik "White British untuk Convert ke Islam" Fenomena ini bisa disebabkan oleh beberapa hal.

Menurut Hakimul Ikhwan, yang sedang melakukan riset S3 nya Islamifikasi di Inggris dan Barat, pertama, prinsip-prinsip Barat yang menekankan pada kreativitas dan kebebasan berfikir individu memungkinkan individu-individu di Inggris untuk mempelajari (mengkaji) lebih dalam mengenai Islam.

Informasi yang sangat luas mengenai Islam bisa didapat melalui internet, ujar dosen sosialogi UGM, menambahkan selain itu, diskursus mengenai Islam dan masyarakat Muslim menjadi topik kajian dan penelitian yang semakin diminati di perguruan tinggi.

Ketika Islam dikaji oleh individu dalam kerangka akademik/ intelektual, maka sesuai dengan prinsip-prinsip keilmuan (scientific Barat) harus mengakses beragam sumber pemikiran (school of thoughts) dan mazhab yang beragam (pros and cons).

Hal ini memungkinkan tampilnya kekayaan tafsir, hikmah (wisdom), dan humanity dalam Islam. Islam yang nonradikal, damai (peaceful), moderat dan pluralis semakin menarik perhatian masyarakat Barat, ujar salah satu pendiri MASIKA ICMI Yogyakarta, dan ketua Indonesian Moslem Association in Nottinghamshire-Leicestershire, UK .

Kecenderungan ketertarikan terhadap Islam yang antikekerasan dan moderat bisa dilihat misalnya dalam wacana dialog multiagama (multi-faiths dialog) serta upaya untuk "mengarusutamakan" (mainstreaming) Islam yang non-Timur Tengah.

Dikatakannya dalam konteks inilah, Indonesia menjadi primadona.

"Wajah Islam Indonesia yang moderat, toleran dan sadar gender, misalnya menjadi "topik" utama yang diangkat oleh mantan PM Tony Blair dan Presiden AS Barrack Obama dalam kunjungan mereka ke Indonesia," ujar Hakimul Ikhwan, yang meraih Master di bidang Politics dan Social Policy di University of Nottingham, Inggeris.

Sebagai bagian dari masyarakat Muslim Indonesia, memiliki kesempatan besar yang luar biasa untuk menjadikan ekspresi Islam Indonesia sebagai "mainstream" atau alternatif dari ekspresi Islam Timur Tengah yaitu Islam adalah satu dalam kaitannya dengan Al-Qur`an, tetapi ekspresinya berbeda-beda di Timur Tengah, India Pakistan dan Indonesia.

Selain faktor publisitas dan discourse Islam yang menguat di tingkat global, faktor lain yang juga sangat menentukan meningkatnya conversion ke Islam di kalangan White British adalah meningkatnya jumlah para imigran Muslim di Inggris seperti dari Pakistan, Turki, Bangladesh, Timur Tengah, dan Asia seperti Indonesia dan Malaysia.

Banyaknya imigran muslim tersebut membuat simbol-simbol Islam tersebar luas dan dapat ditemui di berbagai penjuru kota. Misalnya, Butcher Halal atau halal meat, pizza halal, dan lain sebagainya seperti banyaknya wanita di jalan yang mengenakan jilbab.

Istilah "halal" telah menjadi "ikon" publisitas yang sangat efektif tentang Islam. Penjualan daging halal di supermarket seperti Tesco, Asda, dan Sainsburry, misalnya, membuat Menteri Pertanian Inggris harus menjelaskan kepada publik tentang pengertian daging halal atau halal meat.

Dalam perkembangannya, halal meat tidak semata soal Islam, tetapi juga soal makanan yang sehat Healthy meat/food, demikian Hakim.

AKU MASIH DISINI

Menggantungkan tanya di sisi jendela...

masih setengah terbuka,sebuah cerita untuk embun yg terkuncup tanpa bening, hampa dipagi buta



Melaju...tersingkir dari gelanggang diterjang rasa yg rindu dendam

Melaparkan waktu yang tenggelam dalam pusara kalam

semua tak ada batasnya...



Akulah sang raja tanpa mahkota

yang congkak meninju putaran dunia

namun tetap ditinggalkan bala tentara pada akhirnya...



Tersentuhlah

Tertikamlah...Terbaring lelah tanpa darah yang membenamkan luka



Akulah dewa yg ternista dlm wujud manusia

menggenggam busur panah yang membara

namun tiada diam tanpa arah bidikannya



Melebur...

Terhisap menyublim tanpa bentuk

merajut kutuk memenuhi aliran takdirnya



Akulah ular yg menggoda Hawa...

Menitipkan keserakahan dalam memungut buah pengetahuan

Meletakkan rayuan yang membuat Adam terjebak dlm kemanusiaan

Terbuang...pada akhirnya..



Ini hanya sepenggal dongeng yg terlupa...

Yang lalu menafsirkan manusia sbg mahluk sempurna karena itulah kita...



Disini aku lelah mengetuk...

Memohon terbukanya gerbang Troya

untuk menyembunyikan Helen dalam bentengnya

agar terurai jutaan tombak Sparta tanpa menusuk...

hanya demi seulas Cinta yg telah terbentuk



Akulah Romeo yg tertipu mati oleh racun Juliet

meregang nafas demi romansa bersama selamanya

memeluk belati yg tidur di belahan hati...Untuk apa ?Mati demi mimpi ?



Doa dan litani panjang tiada lagi beri ketentraman

kala semua bertubrukan tanpa arahan

terpunahlah niat meminta ampunan...

Apakah masih ada harapan ?



Menjelang siang...

Gambar-gambar mulai hilang dalam arti telanjang

berselimut panas yg menginjak semangat bagai belati berkarat



Dan aku masih disini...



Bersiasat bagai Arok yg terpana Dedes

saat tersingkap tabir surganya

menikam sang empunya senjata dg kerisnya

Lalu berharap satu dinasti terlahir dari buah rahimnya...



Aku, kau dan mereka adalah bagian dari suatu masalah

yang berputar dan mengulang kisah dg peran berbeda

entah sebagai raja, menjadi ular atau bahkan mjd bagian cerita mahabrata..



Kita anggap itu legenda...Kita bilang itulah drama...

Hingga semestinyalah kita bebas memilih peran

terlepas dari doktrin dan dogma yg dipaksakan...



Dan aku masih tetap berdiri disini...

Menanti pujian, tepukan tangan, umpatan atau cercaan

demi sebuah peran yg telah kumainkan



sampai jendela kan kembali terkatup..

Dan bingkai layar layu menutup..



AKU MASIH DISINI..Membuaimu dlm harap cemas

:: NEGERI KITA ::




Ada kata yang lebih tajam dari kerja keras?

Coba saja kau cari di gunungan bisep kuli-kuli bangunan

Atau kau pindai di lipatan wajah renta pekerja pabrik

Dan di dalam penyakit kudis buruh-buruh kasar



Ada kata yang lebih tajam dari pengkhianatan?

Coba saja kau cari di gunungan lemak tubuh pejuang aturan outsourching

Atau kau pindai di moleknya wajah para lelaki eksekutif metroseksual

Dan di dalam penyakit kanker kaum borjuis kapitalis



Ada kata yang lebih tajam dari kelaparan?

Kau bisa temukan di pemukiman buruh-buruh pabrik yang di PHK

Kau bisa lihat pada wajah-wajah petani berkubang daki dan terik matahari

Atau kau bisa dapatkan di kelopak mata anak-anak pemulung

Dan pengamen negeri gemah ripah loh jinawi ini



Ada kata yang lebih tajam dari sumpah serapah?

Kau bisa rasakan pada wangi parfum dan gincu tebal pekerja sek komersial

Di negeri kita ini


(Miris aku melihatnya...)

Sabtu, 08 Januari 2011

::AKU HANYALAH KEPINGAN JIWA ::



Aku hanyalah kepingan-kepingan jiwa
yang berserakan di lantai tempatmu menapak
Tak bernilai jika dibandingkan kilauan cahaya
yang tersimpan di sudut matamu

Aku hanyalah senyuman pahit
pada kopi hitam pagi harimu
Mencoba merangkak dari pinggir gelas
untuk menyentuh bibirmu 


Adakah kau lihat aku di bawah sini
Mencoba meneriakkan sunyi hati yang terbawa sepi
Galau yang membuncah di hati,
tertelan kata demi kata



Karena aku hanyalah noda di kain putih
yang ingin segera kau enyahkan
Tanpa sadar mengemis hatimu
yang takkan pernah berpaling



(Ada galau yang membuncah di hati...)

Rabu, 05 Januari 2011

MUSAFIR KELANA

Aku bukanlah seniman kata
yang pandai merangkai kata menjadi kalimat
yang terbang bebas
menjadi daun, batang dan akar
dan menjadikannya satu bentuk utuh kehidupan..

aku hanyalah musafir kelana
yang berkelana menapaki gurun cinta
dengan dahaga yang menggelegak
mencari satu jiwa yang terbuka
untuk disinggahi dan dimukim

Riak fatamorgana membius logika
menggiring jiwa yang dahaga
ke satu oase maya
tersamar diantara mimpi dan khayal
dan mencoba mewujudkannya menjadi nyata…

Dahaga dan terus dahaga
mengharap mimpi dan khayal menjadi nyata..
menanti satu jawab
dari satu jiwa yang tertutup
yang lupa akan hasrat dan lupa akan makna…

Bukan pujian maupun rayuan
yang berhembus disisa nafas ini
hanyalah kepastian tuk menyatukan
dua jiwa agar saling memiliki
untuk selamanya dan menjadikannya
kedalam satu ikatan sempurna

Kunci jiwa ini kuserahkan
untuk engkau sang pemilik cinta
kuharap engkau bisa menerimanya
dan menjadi permaisuri dikerajaan hati ini..
bersanding bersama
sampai ajal menjemput