Aku:
Setetes jiwa di dalammu
Memaki aku
Bagai titian karang
Yang robek serpihan hati
Tenggelam dan menangis
Kuacak dirimu
Dengan beban dentang waktu
Selalu memangsamu di ujung jalan
Bertikai dalam kebimbangan manunggal
Aku, kamu, kita
Artiku, artimu, arti kita
Ada mu, adaku, adanya kita
Siapa aku, siapa kamu, siapa kita
Nurani:
Tenang sayang, lihat!
Aku adalah mahligai hidupmu
Mungkin aku tak menyenandungkan lagu indah
Atau membuatmu menangis
Dengan pernak pernik kepalsuan
Inilah aku, mata air bening segala cintamu
Aku mengalir dalam tiap detak jantungmu
Di luar jangkau jemari ruang dan waktu
Aku mengagumi air karena air adalah air
Aku terbang bersama angin karena angin adalah angin
Aku bersandar kepada api hanya karena api adalah api
Dan aku mengasihi tanah hanya karena tanah adalah tanah
Aku adalah indra sejati dirimu
Yang selalusetia adalah kejujuranmu
Dalam kemurnian hati kau temukan keagungan dirimu
Aku:
Ah, indah, memang indah
Keagungan yang kau sajikan di sini
Untukku, mungkin, terlalu mewah
Terlalu jumawa malah untuk memilikimu seutuhnya
Hatiku, katakan padaku
Tentang arti cinta dan kedamaian sesungguhnya
Kesejatian mereka terlalu sering disalah artikan
Disenggamai nafsu dan angkara
Tak mudah kupahami
Sekali lagi tak mudah
Maka bantulah aku, bimbing aku
Untuk tak selalu terbakar oleh es dan dibekukan oleh api
Biarlah segala penjuru mata angin menyatu di sini
Di hadapanku, di detik ini
Nurani:
Hanya dirimu, yang mampu, yang membiarkan
Yang tak relakan dirimu menjadi kejadian
Untuk tak menjadi detik ini, tempat ini
Kenalilah cinta sebagai cinta
Relakan cinta mencinta
Biarkan cinta memilihmu untuk menjadi kelentikan jemarinya
Dan ia akan membimbingmu
Karena aku dan dia adalah saudara kembar
Dalam dua istana yang berbeda
Dia ada di hati Sang Kuasa
Dan aku di hatimu
Hanya untuk mengejewantahkan kedamaian
Yang selalu terurai indah sebagai jubah sang Cinta
Dan bila kau memeluk cinta
Berbahagialah
Karena kau terselimuti segala kekayaan alam semesta
Perlahan, ia akan memugar intisari dirimu
Yang telah runtuh oleh segala
Keraguan dan kebimbangan
Akan dirimu sendiri,
Akan aku
Akan mereka yang sesungguhnya kau cinta
Akan dunia yang kau patrikan di benakmu
Dan.. pada akhirnya..
Jadilah kejadian di tempat ini di detik ini
Sepenuhnya, dan lihatlah dirimu bersayap cinta
Aku:
Hmm... sepintas mudah ternyata..
Mudah.. hanya aku yang selalu terlena
Oleh bayang-bayang semu kekakuan dan ketakutan
Membawaku jauh darimu, hatiku
Samar-samar suaramu, tetap tenangkan aku
Terima kasih, untukmu dan saudara kembarmu
Dan terima kasih, untukku, yang mendengarkanmu
Persilakan aku dan kamu menyatu
Menyatu, menjadi kejadian alam semesta..mencari cintaNYA...
Semoga..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar